PENYEBARAN ISLAM DI NUSANTARA





MAKALAH PENYEBARAN ISLAM DI NUSANTARA


Hasil gambar untuk logo gunadarma

Veral Daffa Nugroho
26317073
2TB04










KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan masalah ini yang berjudul “PENYEBARAN ISLAM DI NUSANTARA” penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis berterimakasih kepada dosen mata kuliah pendidikan kewarganegaraan atas bimbingannya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Harapan penulis memilih judul ini untuk berbagi ilmu pengetahuan di bidang agama dalam nusantara, yang tidak lain sejarah penyebaran agama islam di nusantara.














BAB I.  PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
1.2.  Tujuan
1.3.  Rumusan Masalah
BAB II.  PEMBAHASAN
2.1.  Masuknya Islam ke Nusantara\
2.2.  Cara Masuknya Islam ke Nusantara Melalui Beberapa Cara
2.1.1. Perdagangan
2.1.2.  Perkawinan
2.1.3.  Seni Budaya
2.1.4.  Pendidikan
2.1.5.  Politik
2.2.  Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah Indonesia
2.2.1.  Sumatra
2.2.2.  Jawa
2.2.3.  Sulawesi 
2.3.  Faktor-Faktor Penyebab Islam Berkembang Pesat
BAB III. PENUTUP
3.1.  kesimpulan
Daftar Pustaka




 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa agama islam diturunkan oleh Alllah kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sejak saat itulah, rasulullah SAW mulai menyebarkan keseluruh penjuru dunia khususnya Jazirah Arab.
          Agama islam mulai berkembang pesat ke seluruh Arab Saudi, walaupun masih mendapat penolakan dan ancaman dari para kaum kafir Quraisy. Dengan usaha kers dan pantang menyerah dari Rasulullah SAW agama islam mulai menybar keseuluruh penjuru Arab. Hingga beliau wafat, perjuangan untuk menyiarkan dan mendirikan agama islam tidaklah berhenti begitu saja, sepeninggalan beliau, perjuangan tersebut oleh khilafaur-rasyidin. Mereka semua hanya memiliki satu tujuan yaitu memperjuangkan agama tauhid, yaitu agama Islam.
          Sebagaimana umat islam yang baik, maka kita haruslah mengetahui bagaimana perkembangan islam, terutama pada abad pertengahan yang tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan agama islam sampai sekarang ini.


1.2    TUJUAN
A.    sebagai penyelesaian salah satu tugas mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam.
B.     Sebagai pengetahuan tentang masuknya islam ke Indonesi

1.3    RUMUSAN MASALAH
A.    menjelaskan tentang penyebaran islam di Indonesia.
B.     Menjelaskan tentang cara masuknya islam ke Indonesia.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masuknya Islam Ke Indonesia
            Islam masuk ke Indonesia bukan dengan peperangan ataupun dengan penjajahan. Islam berkembang dan tersbar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasive berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S Al-baqarah ayat 256yang artinya: “tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam); sesungguh telah jelas jalanyang benar daripada jalan yang sesat. Karna itu barang siapa yang ingkar pada Thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allh maha mendengar lagi maha mengetahui”.
            Masuknya islam ke Indonesia di mulai sejak abad ke-7. Wilayah yang pertama kali menerima pengaruh islam adalah daerah pantai Sumatra utara atau wilayah samudra pasai.

2.2 Cara Masuknya Islam Ke Indonesia Melalui Beberapa Cara
          2.2.1. Perdagangan

            Pada abad ke 7 bangsa Indonesia kedatangan para pedagang islam dari Arab, Persia, dan India. Mereka telah ambil bagian dari dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan  jalinan dagang antara masyarakat Indonesia dengan para pedagang islam.
            Disamping berdagang, mereka juga memounyai kewajiban berdakwah maka para pedagang islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk agama islam. Dan merekapun menyebarkan agama islam dan kebdayaan islam yang baru di anutnya kepada orang lain. Dengan demikian secara bertahap agama dan budaya islam tersebar dari pedagang Persia, arab, dan india kepada bangsa Indonesia.
            2.2.2. Perkawinan

            Para pedagang islam  banyak yang akhirnya menetap di Indonesia. Sebagian besar dari mereka menikahi penduduk lkal. Sehingga, perlahan-lahan terbentuklah sejumlah perkampungan muslim.  Setelah banyak perkampungan muslim, ekspansi islam pun semakin mudah di jalnkan. Sebab, jalinan pernikahan ini menimbulkan kedekatan emosianal para penyebar islam dengan para penduduk local.
            2.2.3. Seni Budaya.

            Masa-masa penyebaran islam seni merupakan salah satu media yang paling efektif dalam berdakwah, alasanya antara lain:
A.    Kesenian sudah mengakar di masyarakat tanpa mengenal status sosial.
B.     Bahasa seni merupakan bahas yang simple.
C.     Untuk menggeser paradigm keberagamaan masyarakat. Seperti diketahui, seni yang berkembang saat itu lebih banyak membawa muatan ajaran hindu-budha.
            Diantara jenis kesenian yang lazim digunakan antara lain wayang, tembang, hikayat, pantun, dan seni arsitektur.
           




2.2.4. Pendidikan
Hasil gambar untuk pendidikan
            Pendidikan islam yang cepat menyebabkan tokoh ulama atau mebalig yang menyebarkan agama islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.dan di dalam pesantren itulah tempat pemuda-pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai menuntut ilmu. Sehingga,mereka mempuyai kewajiban untuk mengajrkan kembali ilmu yang di perolehnya kepada masyarakat sekitar.
            2.2.5. Politik.

            Tokoh-tokoh muslim yang berpengaruh saat itu berpikir untuk mendirikan kerajaan dengan tujuan untuk Mempermudah dakwah dan Untuk melembagakan agama islam, sehingga ajarannya bisa dilaksanakan secara kolektif oleh masyarakat. Membangun sentral kekuasaan baru pasca runtuhnya beberapa kerajaan super power, seperti majapahit dan sriwijaya. Terbukti setelah berdirinya kerajaan-kerajaan tersebut, islam semakin mengalami perkembangan yang semakin pesat.







2.2  Perkembangan Islam Di Beberapa Wilayah Indonesia
           
2.2.1  Sumatera
            Wilayah nusantara yang mula-mula di masuki islam adalah pantai barat pulau Sumatra dan daerah pasai yang terletak di aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan islam yang pertama yaitu kerajaan islam perlak dan samudra pasai. Dibawah pimpinan sultan ali mughayat syah atau sultan Ibrahim. Kerajaan aceh terus mengalami kemajuan besar, saudagar-saudagar muslim yang semula berdagang dengan malaka, memindahkan kegiatannya ke aceh. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada mas pemerintahan iskandar muda mahkota alam (1607-1636)
            Kerajaan aceh ini mempunyai peran penting dalam penyebaran agama islam keseluruh nusantara. Para da’I, baik local maupun berasal dari timur tengah terus berusaha menyampaikan ajaran agama islam ke seluruh nusantara. Hubungan yang terjadi antara kerajaan aceh dan timur tengah terus semkin berkembang. Tidak saja para ulama dan para pedagang arab yang datang ke Indonesia, tapi orang-orang Indonesia pula yang hendak mendalami islam datang langsung ke sumbernya ke mekkah atau madinah. Kapal-kapal dan ekspedisi dari aceh terus berlayar menuju timur tengah pada awal abad 16. Bahkan pada tahun 974 H atau 1556 M dilaporkan ada 5 kapal dari kerajaan asyi (aceh) yang berlabuh di Bandar pelabuhan Jeddah. Ukhuwwah yang kuat antara aceh dan timur tengah itu pula yang membuat aceh mendapat sebutan serambi mekkah.

2.2.2  Jawa
            Benih-benih kedatangan islam ketanah jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad pertama hijryah atau abad ke 7 M  pada tahun 674 M sampai 675 M, sahabat nabi, muawiyah bin abu sufyan pernah singgah di tanah jawa (kerajaan kalingga) menyamar sebagai pedagang. Biasa jadi muawiyah saat itu hanya penjajagan saja, tapi proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang berasal dari malaka atau kerajaan pasai sendiri. Adapun geraka dakwah di pulau jawa selanjutnya di lakukan oleh para walisong, Yaitu:





A.   Maulana malik Ibrahim (sunan gresik)
maulana malik ibrahim
            Beliau dikenal sebagai syeikh magribi. Ia dianggap pelopor penyebaran islam di jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata Negara dan sebagai perintis lembaga pesantren. Wafat tahun1419 M. (882 H) dimakamkan di gapura wtan gresik.

B.   Raden ali rahmatullah (sunan ampel) 
sunan ampel
            Dilahirkan di aceh 1401 M ayahnya orang arab dan ibunya orang cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan islam tak kenal kompromi dengan budaya local. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat. Yang marak di masa majapahit. Wafat di desa ampel 1481 m.





C.   Raden ainul yaqin atau raden paku (sunan giri)
sunan giri
            Ia putra syeikh yakub bin maulana ishak. Dimasa keruntuhan majapahit, ia di percaya sebagai raja peralihan sebelum raden patah naik menjadi sultan demak. Ketika sunan ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti jawa.
D.   Makhdum Ibrahim (sunan bonang)
sunan bonang
            Putra sunan Ampel yang sempat menimba ilmu ke pasai bersama-sama raden Paku. Beliaulah yang mendidik raden fatah beliau wafat tahun 1515 M.
E.    Raden syahid (sunan kalijaga)
sunan kalijaga
            Ia membuat wayang kulit dan cerita wayang hindu yang di islamkan. Sunan Giri sempat menetangnya, karena wayang beber kala itu menggambarkan gambar manusia yang utuh  yang tidak sesuai dengan ajaran islam. Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah suatu usaha ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka dakwah islam.
F.    Sunan drajat
sunan drajat
            Nama aslinya adalah syarifudin(putra sunan ampel, adik sunan bonang), dakwahnya terutama dalam bidang social, beliau juga mengkader para da’i yang berdatangan dari berbagai daerah antara lain dari ternate dan hindu ambon.
G.   Syarif hidayatullah
sunan gunung jati
            Nama aslinya adalah sunan gunung jati yang sering dipanggil juga fatahillah, ia memiliki kesultanan sendiri di Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat soko guru di masjid demak selain sunan ampel, sunan bonang dan sunan kalijaga. Keberadaan syarif hidayatullah membuktikan ada tiga kekuasaan islam yang hidup bersamaan kala itu, yaitu demak, giri, dan Cirebon. Hanya saja demak dijadikan pusat dakwah, pusat studi islam sekaligus control poloitik para wali.
H.   Sunan kudus
sunan kudus
            Nama aslinya adalah ja’far siddiq Lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat tahun 1550 M (960 H). beliau berjasa menyebarkan islam didaerah kudus dan sekitarnya. Ia membangun mesjid menara kudus yang sangat terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya nusantara.

I.       Sunan Muria

kisah islami sunan muria
            Nama aslinya raden prawoto atau raden umar said putra kalijaga. Beliau menyebarkan agama islam dengan sarana gamelan, wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan digunung muria, disebelah ujtara kota kudus.
2.2.3.  Sulawesi
            Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sudah lama menjalin hubungan pulau ke pulau baik atas motivasi ekonomi maupun politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah daerah Sulawesi. Menurut catatan company dagang portugis pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini daerah. Meski belum terlalu banyak,namun upaya dakwah terus berlanjut dilakukan oleh para da’i Sumatra, malaka dan jawa hingga menyentuh raja-raja di kerajaan gowa dan tallo atau yang dikenal dengan negeri Makassar, terlentak di semaenanjung barat daya pulau Sumatra.
            Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak islam gowa tallo menyampaikan pesan islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti kerajaan luwu, wajo, soppeng, dan bane. Raja luwu segera menerima pesan islam diikuti oleh raja wajo tanggal 10 mei 1610 dan raja bone yang bergelar sultan adam menerima islam tanggal 23 november 1611 M. dengan demikian gowa (makasar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan di segani. Hal ini mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaan gowa (makasar).

2.3 Faktor-Faktor Penyebab Islam Berkembang Pesat
§  Syarat masuk agam islam mudah (mengucapkan 2 kalimat syahadat
§  Tidak mengenal kasta, sehingga semua orang boleh untuk memeluk agam islam.
§  di sebarkan secara damai (lewat pendekatan budaya)
§  Tata cara ibadahnya islam sangat sederhana dan biaya murah.
§  Aturan-aturan fleksibel dan tidak memaksa.
§  Jatuhnya kerajaan majapahit dan sriwijaya menyebarkan kerajaan islam berkembang pesat.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
A.    Penyebaran islam di Indonesia melalui beberapa cara yaitu: perdagangan, perkawinan, seni budaya, politik dan pendidikan.
B.     Di Indonesia, mula-mulaislam menyebar kebeberapa wilayah yaitu di pulau Sumatra, jawa, dan Sulawesi
C.     Factor-faktor yang menyebabkan islam berkembang pesat adalah masuk agama islam mudah, tidak mengenal sistem kasta, disebarkan secara damia, tata cara beribadahnya sangat sederhana, aturan-aturannya fleksibel dan tidak memaksa. Dan runtuhnya kerajaan majapahit pada abad ke-15















DAFTAR PUSTAKA



Image:
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyebaran_Islam_di_Nusantara

Comments

Popular posts from this blog

HUBUNGAN ANTARA HUKUM DAN PRANATA PEMBANGUNAN

Review Bangunan Khan Shatyr